Setangkup Hujan


dalam setangkup hujan sungguh
tolol diriku, bayangkan kau
saat itu menghadap laut
desir ombak tak berbentuk, 
sekejap terukir sisi lainnya hancur
di keluasan waktu yang mati

hujan turun sepanjang malam
membasahi seluruh jalan pulang
yang pernah ada kau di setapaknya
bunga-bunga plastik rontok
satu per satu, menunggu tik tok
berdering dalam jiwa yang kesepian
hujan mengenakan topi jerami,
lipstik semburat jingga, dan selendang
pelangi berdiri di pinggir tiang listrik
berpayungkan senja ia mengambil
sebatang tebu, mencecap sari pati
gulana yang sejak tadi mengedip
ke redup lampu jalan
"hei, hei jalan kau licinkan tikungan itu"
tugaskan saja aku, menaburkan bunga
sedap malam
"kau hujan, serba galau, serba temaram,
serba gelisah, serba dihuru-hara pulanglah
ke dalam genangan-genangan sempit,
berkelok-kelok, tak bermuara, tersendat
dan akhirnya binasa"

2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar