kau belah tiap kealpaan
ingat jadwal hari ini
memandang siluet seharian
masih perlu melupakan
untuk tidak mengingat keakuan
beri aku berkas cahaya
di garis-garis langit yang coraknya
dipenuhi semburat prisma bernanar
pelangi
anyam benang kusut di leherku
jadikan permadani sebagai saksi
dua ekor burung dangdang pernah
saling mengasihi
oh malam terbenamlah oh matahari terbakarlah
lirisme sebuah keluguan lerai di mata
tubuh-tubuh menggeliat
menyungsum tulang, membunuh protein
wahai daging-daging yang membenci gluten
mengarailah ke lembah paling surau nan suram
sebuah bola besar merusak seluruh diksi puisi ini
menggelinding kasar ke arah tatapmu
yang enggan beranjak
meski kata-kata meluncur tiada arti
2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar