Out Going Calls

out-going-calls
@kulturtava

Pada suatu resah yang aduh. Di sebuah ruang asing kau yang tersembunyi dibalik orang asing, menanti tiba giliran dering panggilanku sebagai nomor asing yang tak pantas menamu di lengking halomu yang asing bagi beberapa pertanyaan yang terlalu bising. oh kasih peluk aku di call baringmu mari saling asik mengerti di durasi penelponan ke 51 menit.

Kau berharap tidak ditemukan oleh tujuan-tujuan asing. tapi orang-orang berharap padamu sebagai keinginan-keinginan yang terasing. bagaimana cara memangkas percakapan-percakapan asing yang terlampau panjang bagi pendengaran mu yang kini sengau, tanyamu. sedang di ruang tunggu sudah banyak panggilan asing teruyak koyak dimakan sepi lantaran tak kunjung mendapat connected call result. kau berharap hari ini bisa menjadi seluruh panggilan yang asing. tapi kaupaham hanya ada satu jawaban yang bisa menghapus panggilan asing dan pertanyaan asing adalah seseorang yang entah, berharap tidak ditelpon kau di jam sibuk atau lengang, dengan lidah kelu dan lisut mata, ia menjadi masa depan bagi seluruh panggilan asing dengan satu jawaban ,"ya, dengan saya sendiri"

Pada suatu kalut yang bobrok. pesan lisan berharap dirinya terburai dan berhamburan ke udara, termakan karbondioksida dan terserap stomata daun. Dan kembali utuh sebagai oksigen yang dimasuk keluarkan hidungmu saat berusaha mengencerkan dada dan pikiran yang tidak ingin semakin sunyi dimakan sepi dan kesemrawutan di ruang tunggu. Menanti seseorang yang mungkin cuma entah yang mungkin cuma asing. Kau terus-terusan menjangkaunya, "halo selamat pagi Rendy sayang, halo selamat pagi Rendy sayang" Kau menangis di dalam wartel di terik hari itu. Emosi jiwa meluap tak berdaya di hadapan yang terasing dan tak pernah menggubris perkenalan paling maha sayang kasih.

1 komentar: