pada sebuah punggung laut,
karang-karang bersikeras
membatu, menanti gelombang
pasang terburai pecah bersatu
dalam keluasan waktu yang mati
di jantung hati, pusat segala
daur ulang rasa kehilangan ini
sayang, aku biru
lautkah itu?
yang tadi kau bilang menghampar tanpa tepi
langitkah itu?
yang tadi kau bilang membentang lapang tanpa batas
yang kau berikan padaku, laut itukah?
seperti yang kaujanjikan dulu, dingin dan sia-sia
langit, langitkah itu?
ombak laut berloncatan menggapai
kebiruannya dan tak sampai-sampai
laut, lautkah itu?
yang kauberikan padaku, seluruh yang
terbuat dan berasal darimu menghampiriku
hanya untuk terbiasa dinikmati, selalu
menolak dimiliki
dan hanya itu saat kau berlalu
2020
Puisinya Bagus... Terus berkarya kawan
BalasHapus